Dia menjelaskan namun pada kategori jasa pendidikan, konstruksi dan jasa perusahaan merupakan tiga kategori yang memiliki penurunan tenaga kerja terbesar, di mana dari total penduduk yang bekerja sebanyak 1.797.668 orang pada Februari 2018 di Papua, status pekerjaan utama terbanyak adalah sebagai pekerja tidak dibayar/pekerja keluarga dengan 33,03 persen. Diikuti, status berusaha dibantu buruh tidak tetap atau tidak dibayar (29,90) persen.
“Namun dari angka ini adapun status pekerjaan dalam utama lainnya yang memiliki presentase di atas 10 persen, yakni berusaha sendiri (20,95 persen) dan buruh atau karyawan (13,83 persen), sedangkan status pekerja bebas pertanian maupun non pertanian mempunyai persentase kecil, yaitu kurang dari satu persen,” katanya lagi.
Dia menambahkan keadaan ketenagakerjaan di Papua pada Februari 2018 digambarkan dengan adanya improvisasi pasar tenaga kerja yang tercermin dari peningkatan jumlah angkatan kerja, dan jumlah penduduk bekerja, sedangkan pada saat yang sama tingkat pengangguran mengalami penurunan.
Ant
(Wisnu)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara