Yang jadi masalah adalah pengeluaran konsumsi pemerintah. Ternyata di kuartal II-2017 itu tak ada kontribusi sama sekali yaitu -1,93 persen, padahal pada kuartal I-2017 sebesar 2,68 persen.

Namun demikain, kata Kecuk, jika PDB itu ditilik dari pengeluaran nominal rupiahnya memang meningkat sedikit. Namun demikian, BPS sendiri belum bisa memastikan naiknya nominal konsumsi rumah tangga itu apa karena harga-harga naik atau bukan.

“Dilihat dari harga berlaku jumlahnya mencapai Rp1.872,2 triliun, sedang harga konstran 2010 sebesar Rp1.326,5 triliun sepanjang triwulan II-2017. Sedang sebelumnya di triwulan I-2017 dari harga berlaku sebesar Rp1.838,2 triliun dan harga konstan 2010 sebesar Rp1.309,2 triliun,” ujar dia.

Total PDB yang sebesar 5,01 persen sendiri dilihat dari harga berlakunya mencapai Rp3.366,8 triliun. Meningkat tipis dari kuartal I-2017 di angka Rp3.227,1 triliun, kendati pertumbuhannya sama-sama 5,01 persen.

Laporan: Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby