Di daerah perkotaan, lanjutnya, jumlah penduduk miskin sebanyak 9,94 persen sementara pedesaan jauh lebih besar mencapai 24,47 persen.
“Masih banyak orang miskin di pedesaan, angkanya masih tinggi sehingga perlu menjadi perhatian serius pemerintah daerah terkait program-progam yang perlu kita tingkatkan untuk pengentasan kemiskinan,” katanya.
Maritje menjelaskan, meskipun angka kemiskinan terkoreksi sedikit menurun, namun jumlah penduduk miskin di NTT tercatat bertambah dari September 2017 sebanyak 1.134 orang menjadi 7.400 orang pada Maret 2018.
“Penduduk miskin ini bertambah karena garis kemiskinan secara absolut naik. Ada orang yang lahir, ada yang masuk atau pindah, dan sebagainya,” katanya.
Ia menjelaskan, garis kemiskinan ini dihitung juga dari kondisi inflasi umum yang tercatat pada periode September 2017- Maret 2018 sebesar 1,81 persen. Sedangkan pada periode Maret 2017-Maret 2018 terjadi inflasi umum sebesar 2,25 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid