Jakarta, aktual.com – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, mengatakan penurunan ekspor Januari 2019 dibanding Desember 2018 disebabkan oleh turunnya ekspor migas 29,30 persen dari 1,75 miliar dolar AS menjadi 1,24 miliar dolar AS.
Sementara itu, ekspor nonmigas Januari 2019 naik tipis 0,38 persen menjadi 12,63 miliar dolar AS.
“Penurunan ekspor selama Januari 2019 terutama disebabkan turunnya ekspor migas sebesar 29,3 persen, baik dari hasil minyak, minyak mentah dan gas terjadi penurunan ekspor,” kata Suhariyanto pada konferensi pers di Gedung BPS Jakarta, Jumat (15/2).
BPS merilis nilai ekspor Indonesia pada Januari 2019 mencapai 13,87 dolar AS atau turun 3,24 persen dibanding ekspor Desember 2018 sebesar 14,33 miliar dolar AS.
Suhariyanto menjelaskan, penurunan ekspor migas terjadi pada hasil minyak 29,76 persen menjadi 75,1 juta dolar AS dan ekspor minyak mentah 77,25 persen menjadi 72,1 juta dolar AS, serta ekspor gas turun 17,77 persen menjadi 1,08 miliar dolar AS.
Ada pun jika dibandingan Januari 2018, nilai ekspor juga mengalami penurunan sebesar 4,70 persen dari 14,55 miliar dolar AS.
Jika dilihat menurut sektornya, penurunan ekspor “month to month” terbesar terjadi pada migas sebesar 29,30 persen, pertanian 4,46 persen dan industri pengolahan 0,24 persen. Sementara itu, ekspor dari pertambangan meningkat 3,99 persen.
Komoditas pertanian yang mengalami penurunan ekspor antara lain cengkih, tanaman obat aromatik, rempah-rempah dan sarang burung. Jika dibandingkan dengan Januari 2018, ekspor pertanian masih naik 9,99 persen, yakni dari komoditas kopi, hasil hutan bukan kayu dan tembakau.
Peningkatan terbesar ekspor non migas Januari 2019 terhadap Desember 2018 terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar 80,3 juta dolar AS (37,08 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 127,1 juta dolar AS (22,42 persen).
Ekspor nonmigas Januari 2019 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 1,71 miliar dolar AS, disusul Amerika Serikat 1,51 miliar dolar AS dan Jepang 1,20 miliar dolar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,96 persen. Sementara itu, ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar 1,38 miliar dolar AS.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari 2019 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 2,58 miliar dolar AS (18,62 persen), diikuti Kalimantan Timur 1,46 miliar dolar AS (10,55 persen) dan Jawa Timur 1,43 miliar dolar AS (10,30 persen).
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin