Jakarta, Aktual.com — Bali mampu mengantongi devisa sebesar 40,03 juta dolar AS selama September 2015, meningkat 5,23 persen dibandingkan bulan sebelumnya (Agustus) yang tercatat 38.04 juta dolar AS.

“Jika perolehan devisa itu dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya merosot 14,96 persen, karena bulan September 2014 mampu menghasilkan 47,07 juta dolar AS,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panasunan Siregar di Denpasar, Sabtu (7/11).

Dia mengatakan, perolehan devisa pada bulan September 2015 yang cukup menggembirakan itu menjadikan perolehan devisa Bali mencapai 366,96 juta dolar AS selama sembilan bulan periode Januari-September 2015.

Namun kondisi itu merosot 8,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014 yang tercatat mencapai 399,05 juta dolar AS.

Panasunan Siregar menambahkan, lima komoditas utama yang menembus pasaran luar negeri itu produk ikan dan udang yang mencapai 19.66 persen, menyusul perhiasan (permata) 14,40 persen, produk kayu dan barang dari bahan kayu 10,67 persen, produk perabot dan penerangan rumah 10,03 persen serta produk pakaian jadi bukan rajutan 9,79 persen.

Pengapalan berbagai jenis matadagangan itu menembus pasaran Amerika Serikat 22,01 persen, menyusul Australia 10,34 persen, Jepang 8,91 persen, Singapura 7,93 persen dan Hong Kong 5,31 persen.

Panasunan Siregar menjelaskan, pengapalan matadangan itu ke luar negeri melalui Pelabuhan laut di Jawa Timur 53,05 persen, Pelabuhan Benoa, Bali 44,70 persen sisanya melalui pelabuhan DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu