Jakarta, Aktual.co — Nilai Tukar Petani Banten pada Februari 2015 turun 0,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya dari 105,42 menjadi 105,19. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi di Serang, Rabu (18/3), mengatakan penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) pada Februari 2015 disebabkan laju penurunan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang turun 0,25 persen, lebih cepat daripada laju penurunan pada Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang turun 0,03 persen.

Penurunan NTP Februari 2015 terutama disebabkan oleh turunnya NTP tiga subsektor antara lain: subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 1,02 persen, subsektor Peternakan turun 0,51 persen dan subsektor Hortikultura turun 0,40 persen. Ia mengatakan penurunan NTP tersebut diperlambat dengan naiknya NTP Subsektor Perikanan sebesar 1,48 persen dan Subsektor Tanaman Pangan yang naik 0,20 persen.

Ia juga menjelaskan, It Banten yang turun 0,25 persen yaitu turun dari 122,02 menjadi 121,71. Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya It pada tiga subsektor yakni subsektor Hortikultura turun sebesar 0,58 persen, tanaman perkebunan rakyat turun sebesar 1,01 persen dan It subsektor Peternakan turun 0,56 persen. Sementara It pada dua Subsektor lainnya mengalami kenaikan yakni It subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,25 persen dan It Subsektor Perikanan naik 1,04 persen.

Pada Februari 2015 indeks harga yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,03 persen. Hal ini terjadi karena Indeks Konsumsi Rumah Tangga mengalami penurunan 0,04 persen dari 117,39 menjadi 117,34, sementara Indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen atau naik dari 110,97 menjadi 111,06.

Kenaikan BPPBM ini dikarenakan naiknya lima kelompok yakni kelompok bibit sebesar 1,07 persen, kelompok pupuk, obat-obatan, dan pakan naik 0,15 persen, biaya sewa dan pengeluaran lainnya naik 0,25 persen, kelompok penambahan barang modal 0,36 persen, dan upah buruh tani 0,54 persen. Sementara satu kelompok pada pembentuk indeks BPPBM yaitu kelompok transportasi mengalami penurunan sebesar 2,98 persen. Suhaimi juga menyebutkan pada Februari 2015 terjadi deflasi di daerah perdesaan di Provinsi Banten sebesar -0,04 persen terutama disebabkan oleh turunnya indeks kelompok transportasi dan komunikasi yang turun sebesar -2,92 persen.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Banten Februari 2015 sebesar 109,59 atau mengalami penurunan 0,34 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. Dari 33 provinsi di Indonesia, sebanyak 18 provinsi yang NTP-nya berada di atas angka 100. NTP tertinggi dicapai oleh Provinsi Jawa Timur dengan nilai indeks sebesar 106,18 yang diikuti Provinsi Jawa Barat sebesar 105,69 dan Provinsi Banten sebesar 105,19. Sedangkan Nilai Tukar Petani terendah terjadi di Provinsi Bengkulu sebesar 95,67.

Artikel ini ditulis oleh: