“Bandingkan setahun lalu, tingkat pengangguran di perkotaan dan perdesaan sama-sama mengalami penurunan. Tingkat Pengangguran Terbuka di perkotaan turun 0,03 persen dan di perdesaan turun 0,35 persen,” kata Suhariyanto.
Dari tingkat pendidikan, Tingkat Pengangguran Terbuka untuk Sekolah Menengah Kejuruan paling tinggi diantara lulusan pendidikan yang lain yaitu 9,27 persen, diikuti Sekolah Menengah Atas 7,03 persen serta diploma I/II/II 6,35 persen.
“Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan SMK dan SMA,” ujar Suhariyanto.
Sementara itu, masyarakat yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, karena Tingkat Pengangguran Terbuka untuk lulusan SD hanya mencapai 3,54 persen atau paling kecil dibandingkan lulusan lainnya.
Sedangkan, menurut provinsi, Tingkat Pengangguran Terbuka tertinggi tercatat di Kalimantan Timur yaitu sebesar 8,55 persen dan terendah di Bali sebesar 1,28 persen.
Pada saat yang sama, BPS juga mencatat jumlah angkatan kerja pada Februari 2017 sebanyak 131,5 juta orang atau naik sebanyak 6,11 juta orang dibandingkan Agustus 2016 dan naik 3,88 juta orang dibandingkan Februari 2016.
Dengan jumlah pengangguran mencapai 7,01 juta orang, maka penduduk bekerja di Indonesia pada Februari 2017 mencapai 124,54 juta orang, atau naik 6,13 juta orang dibandingkan keadaan Agustus 2016 dan naik 3,89 juta orang dibandingkan Februari 2016.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka