Dilihat dari peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan, kata dia, jauh lebih besar dibanding komoditi bukan makanan, seperti perumahan, sandang, pendidikan, atau kesehatan.
“Karena sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada Maret 2017 tercatat sebebsar 73,31 persen. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi pada September 2016 yaitu sebesar 73,19 persen.”
Kondisi kemiskinan yang masih tinggi ini, menurut dia, karena pertumbuhan ekonomi yang dicapai pemerintah selama ini masih belum berkualitas. “Percuma pertumbuhan ekonomi tinggi kalau tak berefek untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan.”
[Busthomi]
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu