Jakarta, Aktual.co — Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2014 ini mencapai Rp2.619,9 triliun atau hanya tumbuh 5,01 persen. Bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua yakni 5,12 persen, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga ini dinilai melambat.

Kepala BPS, Suryamin mengatakan pelambatan pertumbuhan tersebut karena situasi ekonomi yang terjadi di global maupun domestik.

“Perekonomian global masih belum menggembirakan. Ada dua negara yang mengalami perlambatan ekonomi, yaitu Jepang dan Tiongkok. Dua negara ini adalah pangsa ekspor terbesar kita,” ujar Suryamin di kantor BPS Jakarta, Rabu (5/11).

Lebih lanjut Suryamin mengatakan untuk situasi ekonomi domesik seperti penurunan beberapa harga komoditas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Untuk domestik salah satu faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi yaiitu penurunan harga beberapa komoditas kita,” pungkasnya.

Untuk diketahui pertumbuhan ekonomi tersebut dihitung atas dasar harga Produk Domestik Bruto (PDB), sedangkan yang dihitung atas dasar harga PDB konstan 2.000 pertumbuhan ekonomi mencapai Rp745,6 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka