Jayapura, Aktual.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan perekonomian di Provinsi Papua pada 2016 tumbuh 9,21 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan pada 2015 sebesar 7,47 persen.
Kepala BPS Papua, JB. Priyono, di Jayapura, Rabu (8/2), menjelaskan pertumbuhan terjadi di seluruh sektor usaha, namun tetap didominasi sektor pertambangan dan penggalian. Sebagaimana diketahui, Papua memiliki pertambangan emas yang sangat besar di Gressberg yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia.
“Pertumbuhan ini didominasi oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian, kontribusinya sebesar 35,50 persen. Lapangan usaha ini mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 13,15 persen,” kata dia.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Papua Bambang Wahyu Ponco Aji, mengatakan sebagai lapangan usaha dengan kontribusi terbesar yakni 35,50 persen, karena mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 13,15 persen.
Bambang menambahkan pertumbuhan positif juga terjadi pada seluruh lapangan usaha, termasuk konstruksi yang merupakan kontributor kedua yang mampu tumbuh sebesar 8,81 persen.
“Sedangkan lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang merupakan kontributor ke tiga hanya mampu tumbuh 2,21 persen akibat menurunnya produksi tanaman pangan dan menurunnya pertumbuhan produksi perikanan,” ujarnya.
Dia menjelaskan perekonomian Papua 2016, diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp178,37 triliun sehingga PDRB per kapita mencapai Rp55,61 Juta.
“Ekonomi Papua triwulan IV-2016 (y-on-y) tumbuh sebesar 21,41 persen, mengalami percepatan dibandingkan triwulan IV-2015 yang tumbuh 13,19 persen,” katanya lagi.
Dia menambahkan ekonomi Papua triwulan IV-2016 dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 8,23 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan