Pekerja memberi makan ayam ternak petelur di peternakan ayam di Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (30/11). Peternakan ayam tersebut memproduksi telur ayam mencapai satu ton telur per hari dari 20 ribu ekor ayam. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan telur ayam ras menjadi komoditas penyumbang terbesar inflasi Juli 2018, disusul oleh daging ayam ras dan bensin.

“Inflasi Juli paling besar disumbang oleh telur ayam ras. Kenaikan selama sebulan terakhir memberikan andil terhadap inflasi 0,08 persen. Di Banjarmasin kenaikannya bahkan sampai 21 persen,” ujar Suhariyanto saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/8).

Sementara itu, untuk bahan makanan sendiri, daging ayam ras memberikan andil terhadap inflasi Juli 2018 sebesar 0,07 persen diikuti cabe rawit 0,03 persen, kacang panjang 0,02 persen, dan bayam, jengkol, kangkung, tomat sayur, jeruk, dan tomat buah masing-masing sebesar 0,01 persen.

“Itu komoditas yang mendorong inflasi dari bahan makanan. Namun bahan makanan juga ada yang mengalami deflasi seperti bawang merah 0,05 persen, cabe merah 0,02 persen, daging sapi dan ikan segar juga menahan inflasi dan menyumbang deflasi masing-masing 0,01 persen,” kata Suhariyanto.

Dari kelompok non makanan sendiri, komoditas penyumbang inflasi yaitu bensin sebesar 0,06 persen dan tarif pulsa ponsel sebesar 0,04 persen, uang sekolah SD dan uang sekolah SMA masing-masing sebesar 0,02 persen, dan uang sekolah SMP sebesar 0,01 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid