Jakarta, Aktual.com — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai Impor Juli 2015 mencapai USD10,08 miliar, turun 28,44 persen dibanding bulan sebelumnya, sedangkan periode Januari-Juli 2015 mencapai USD84,02 miliar, turun 19,23 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan negara asal impor terbesar pada Januari-Juli 2015 yaitu China yang nilainya mencapai USD16,50 miliar atau 24,04 persen.
Hal ini tentu meresahkan bagi negara mitra dagang China, termasuk Indonesia. Ditambah, beberapa waktu lalu China mendevaluasi mata uangnya untuk meningkatkan nilai ekspor.
“Hampir seperempat barang impor berasal dari China, bukan tidak mungkin jumlahnya akan meningkat lagi,” ujar Direktur Statistik Produksi BPS, Adi Lumaksono di kantor BPS Pusat, Jakarta, Selasa (18/8).
Sementara negara asal impor terbesar lainnya adalah Jepang mencapai USD8,03 miliar (11,69 persen) dan Singapura mencapai USD5,01 miliar (7,31 persen). Dan impor nonmigas dari Asean mencapai pangsa pasar 21,86 persen, Uni Eropa 9,44 persen.
“Ini harus dijaga ke depan, seperti instruksi Presiden, yaitu menggunakan produk-produk dalam negeri. Supaya ke depan, impor bisa berkurang dan ekspor meningkat,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka