Jakarta, aktual.com – Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di Indonesia terus mengalami penurunan dan kini telah kembali ke rentang target yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu sebesar 2-4%.
Meskipun mengalami penurunan, tingkat inflasi harga masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan kelompok lainnya. Pada November 2023, tingkat inflasi harga mencapai 7,59%. Komponen yang memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi tahunan adalah sebesar 1,26%, dan komoditas utama dalam kelompok ini meliputi beras, cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras, dan bawang putih.
Secara keseluruhan, sektor makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar hingga November 2023, mencapai 6,71%, dan memberikan kontribusi sebesar 1,72% terhadap inflasi secara keseluruhan.
“Komoditas yang beri andil inflasi kelompok ini adalah beras sebesar 0,58%, cabai merah 0,19%, rokok kretek filter 0,18%, cabai rawat 0,10%, dan ayam ras 0,09% dan bawang putih 0,07%,” ungkap Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, Jumat (1/12).
Beberapa komoditas lain yang memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi pada November 2023 mencakup emas perhiasan dengan andil 0,11%, dan biaya kontrak rumah dengan andil 0,10%.
Berdasarkan data BPS, pada November 2023, laju inflasi mengalami sedikit peningkatan hingga mencapai 2,86%. Inflasi tahun kalender pada periode tersebut tercatat sebesar 2,19%.
“Tingkat inflasi yoy untuk November 2022 dan November 2021 masing-masing sebesar 5,42% dan 1,75%. Sedangkan tingkat inflasi ytd per November 2022 dan November 2021 masing-masing sebesar 4,82% dan 1,30%,” kata Edy.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain