Petani Sedang Menanam Padi

Mamuju, aktual.com – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dianggap telah berkontribusi meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Mamuju sehingga mengalami peningkatan hingga tujuh ton per hektare.

“Panen padi petani di Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju untuk jenis varietas Ciliwung, meningkat berkat pendamping yang dilakukan BPTP Mamuju terhadap petani padi,” kata Bupati Mamuju Sutinah Suhardi di Mamuju, Rabu (6/10).

Ia mengatakan produktivitas panen padi sebelumnya sekitar 4,5 ton per hektare namun setelah didampingi BPTP Mamuju dalam mengembangkan petani padi, produktivits mengalami peningkatan hingga tujuh ton per hektare.

Oleh karena itu, ia meminta sinergi antara Pemerintah Kabupaten Mamuju dan BPPT Mamuju maupun dengan pemerintah provinsi dapat dipertahankan, untuk kembali membantu meningkatkan kualitas pertanian di Mamuju selain produktivitasnya.

Menurut dia, salah satu keluhan petani dalam mengembangkan pertanian padi adalah kurangnya pasokan pupuk untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas petani padi di daerah itu.

“Keluhan para petani juga di antaranya masih kurangnya jalan tani untuk melakukan distribusi hasil panen padi petani yang akan mereka pasarkan,” katanya.

Ia mengatakan permasalahan yang dihadapi petani akan menjadi perhatian untuk diberikan bantuan.

“‘Refocusing’ anggaran di Kabupaten Mamuju akibat pendemi COVID-19, membuat anggaran untuk sektor pertanian tidak maksimal namun apa yang menjadi keluhan petani akan selalu menjadi perhatian pemerintah untuk diberikan bantuan ke depannya,” katanya.

Kepala BPTP Sulbar Nurdiah Husnah mengatakan akan menginventarisasi semua kebutuhan petani dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas pertanian padi di Mamuju dan akan diprogramkan dan diberikan bantuan kepada petani.

Ia meminta para petani untuk bersabar sedangkan pemerintah akan tetap berupaya membantu meningkatkan kualitas pertanian padi melalui pemanfaatan teknologi pertanian dan pendampingan BPTP.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Rizky Zulkarnain