Jakarta, Aktual.com —  PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan melakukan “appraisal” atau taksiran nilai aset BRI yang tersebar di seluruh Indonesia untuk revaluasi (penilaian kembali) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada dalam Paket Kebijakan Ekonomi Jilid V.

“Aset BRI tersebar di seluruh Indonesia jadi kami harus melakukan ‘appraisal’ nilai pasar seperti apa. Prosesnya revaluasi yang pertama kalau untuk kantor pusat di Jakarta dan kota besar, mungkin selesai,” ujar Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Asmawi Syam di Jakarta, Senin (26/10).

Terdapat dua cara untuk “appraisal”, ujar Asnawi, yakni secara tetap dengan mengundang konsultan dan menggunakan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang prosesnya lebih cepat.

“Memang cepat dengan NJOP, tetapi jangan-jangan bisa lebih rendah atau tinggi. Evaluasi NJOP-nya dimungkinkan juga,” tutur Asnawi.

Ia berharap dengan adanya momentum revaluasi, struktur rasio kecukupan modal atau “Capital Adequacy Ratio” (CAR) BRI dapat bertambah hingga tiga persen, sementara posisi CAR BRI per kuartal III-2015 berada di level 20,59 persen.

Sementara untuk keseluruhan aset, ia memperkirakan setelah revaluasi aset BRI akan meningkat sekitar 200-300 persen dari aset sekarang karena nilai aset BRI kini menurut dia sangat rendah.

BRI, ujar dia, mendukung kebijakan tersebut karena revaluasi aset akan meningkatkan CAR sehingga leverage bank meningkat dan kapasitas penyaluran kredit lebih lebar.

“Harapannya adalah kalau nanti kemampuan untuk meleverage meningkat, otomatis volume kredit meningkat, laba naik, aset naik, deviden naik, pajak naik,” kata dia.

Untuk pajak, ia berharap akan dijadikan Penyertaan Modal Negara (PMN) agar berjangka panjang.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka