Jakarta, aktual.com – Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) atau “Indonesia Arts and Culture Scholarship” 2021 telah dilaksanakan Indonesia dengan mendorong kurikulum khusus saat pandemi COVID-19.
“BSBI Virtual merupakan upaya untuk beradaptasi menghadapi situasi pandemi. Setiap sanggar mitra BSBI didorong untuk membuat kurikulum khusus yang mengajarkan penampilan tradisional mulai dari menari, menyanyi, hingga handicraft,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah, dalam siaran pers diterima Sabtu (20/11) malam.
BSBI yang diikuti oleh pemuda-pemudi dari 21 negara di wilayah Asia Pasifik, Eropa, dan Afrika telah resmi ditutup oleh Faizasyah.
Menurut Faizasyah, para peserta BSBI dapat belajar dan memperluas cakrawala melalui filosofi gerakan tari, lagu, dan handicraft.
Pada tahun ini, sebanyak 88 persen peserta BSBI telah menyelesaikan pelatihan virtual hingga tahap akhir.
Pada penutupan BSBI virtual, para peserta BSBI menampilkan kreativitas dan karya-karya menggambarkan perjalanan mereka saat latihan.
BSBI adalah program unggulan Kementerian Luar Negeri dalam diplomasi budaya.
Selain promosi budaya Indonesia, melalui BSBI diperoleh juga Friends of Indonesia. Pada 2021, BSBI diselenggarakan secara virtual mulai tanggal 24 September hingga 14 November 2021.
Terdapat enam peserta yang tampil secara langsung dengan dukungan perwakilan RI sesuai domisili masing-masing, yakni Aekkasit Thippakdi yang belajar di Sanggar Lang Lang Buana, Banyuwangi oleh KRI Songkhla, Iyer Rohan yang belajar di Sanggar Kinanti Sekar Yogyakarta oleh KJRI Melbourne, dan Tamara Mladenovic yang belajar di Sanggar Semarandana Bali oleh KBRI Athena.
Selanjutnya, yaitu Sreng Sopheary dan Mom Vandavim yang belajar di Gubang Art Community, Tenggarong oleh KBRI Phnom Penh, Ani Lewaniu yang belajar di Kazaki Art School, Makassar oleh KBRI Suva, serta Tamila Kuzina yang belajar di Sanggar Seni dan Musik Syofyani, Padang oleh KBRI Kiev.
Salah satu peserta BSBI 2021 dari Australia Yana Gili menyampaikan manfaat BSBI.
“Di Melbourne, kami tidak bisa keluar rumah karena ada lockdown yang ketat. Tanpa BSBI kami akan merasa sangat kesepian. Saya sangat berterima kasih untuk program yang berlangsung selama hampir dua bulan yang tidak hanya mengajarkan kami tentang budaya, tapi juga sahabat dan keluarga baru,” kata Yana.
Kemlu RI memberikan apresiasi terbaik kepada para peserta dan sejumlah sanggar yang menjadi mitra BSBI.
Melalui BSBI, akan semakin banyak warga negara asing yang menjadi duta budaya Indonesia, mengapresiasi dan mengajarkan tarian-tarian tradisional yang dibanggakan Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Rizky Zulkarnain