Jakarta, Aktual.com — Ditengah goncangan ekonomi Indonesia, Bank Syariah Mandiri (BSM) berhasil meningkatkan pertumbuhan dari sisi aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan pembiayaan. Berdasarkan keterangan Direktur Finance and Strategy BSM Agus Dwi Handaya, Aset BSM pada September 2015 tumbuh mencapai 2,8% atau Rp1,75 triliun menjadi Rp67,12 triliun dibandingkan September 2014 hanya sebesar Rp65,37 triliun.

“Aset kita naik itu karena didorong pertumbuhan DPK, terutama dana murah berupa Tabungan dan Giro. Totalnya sekitar Rp2,1 triliun,’’ jelas Agus Dwi Handaya di Jakarta, Jum’at (13/11).

Menurutnya, pertumbuhan Giro yang ada mencapai 12,8% atau Rp5,88 triliun sedangkan tabungan, tumbuh sekitar 7% atau Rp23,2 triliun. Dengan tumbuhnya produk dana murah, maka biaya dana BSM lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.

Selain itu, BSM juga mencatatkan pertumbuhan di sisi pembiayaan. Pada September 2015 pembiayaan BSM tumbuh Rp1,27 triliun atau 2,57%. Sehingga angka total sebesar Rp50,59 triliun dibanding per September 2014 hanya sebesar Rp49,32 triliun.

“Pertumbuhan pada pembiayaan terjadi disebabkan oleh segmen wholesale termasuk infrastruktur dan mikro,” jelas Agus.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka