Sejumlah analis pun menilai kinerja keuangan BBTN pada paruh pertama tahun ini masih memuaskan dan memiliki peluang untuk tumbuh lebih baik. Selain karena kinerja yang sesuai target, Bank BTN juga ditopang bantuan likuiditas dari pemerintah dalam Program Satu Juta Rumah.

Head of Research Sinarmas Sekuritas Evan Lie Hadiwijaya mengatakan kinerja keuangan Bank BTN hingga semester I/2018 masih sesuai target yang ditetapkan. Meski ada beberapa tantangan berupa likuiditas dan suku bunga acuan, Evan menilai BBTN akan cukup terbantu dari skema Program Satu Juta Rumah itu.

“Sebab, dalam skema tersebut, margin bank tetap terjaga dan ada pula bantuan likuiditas dari pemerintah. Apakagi ke depannya, Lembaga Tapera juga akan dapat menopang kinerja Bank BTN,” ujar Evan, Jumat (27/7).

Analis MNC Sekuritas, Nurulita Harwaningrum juga mengungkapkan Bank BTN masih memiliki potensi untuk bertumbuh dengan permintaan rumah subsidi yang masih tinggi.

Nurulita menilai Bank BTN pun tetap menjaga kualitas aset tercermin dari penurunan Non-Performing Loan (NPL) ke level 2,78% pada semester I-2018 dari sebelumnya 3,23% di periode yang sama tahun sebelumnya.

“Laba bersih BTN juga masih tumbuh double digit dan tahun ini kami perkirakan masih akan tumbuh double digit,” kata Nurulita.

Adapun, hingga semester I-2018, Bank BTN mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan senilai Rp189,62 triliun. Posisi tersebut tercatat naik 19,17% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp159,12 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah, bank spesialis pembiayaan perumahan ini juga telah menyalurkan kredit perumahan untuk 423.303 unit rumah pada semester I/2018. Penyaluran tersebut setara 56,44% dari target Bank BTN untuk Program Satu Juta Rumah sebanyak 750.000 unit.

(Wisnu)