Jakarta, Aktual.com – Guna melakukan pembiayaan pembangunan apartemen atau asrama (tower) bagi mahasiswa, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menggandeng berbagai kampus dan universitas di Indonesia.
“Tower atau asrama untuk mahasiswa ini bisa dibeli atau disewa oleh orang tua mahasiswa. Dan dipastikan untuk menjamin tower ini bebas narkoba kami bekerja sama dengan BNN,” ujar Direktur Utama BTN Maryono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (1/10).
Menurutnya, banyak kegiatan yang dilakukan untuk menyambut dies natalis Undip ke 60 selain melantik pengurus Ika Undip Jawa Tengah. Antara lain seminar nasional terkait dengan implementasi penerapan hukum di Indonesia. Seminar tersebut membahas tentang negara hukum dan implemementasinya di Indonesia.
Terkait tower hunian bagi mahasiswa, lanjutnya, setelah memulai pembangunan tower untuk mahasiswa Universitas Indonesia tiga bulan lalu, BTN akan membangun kembali tower mahasiswa di beberapa perguruan tinggi lainnya di Indonesia, termasuk dalam hal ini Undip. Rencananya peletakan batu pertama akan dilakukan pada 16 Oktober mendatang.
“Setelah itu kami akan melakukan pembangunan tower di Universitas lainnya seperti seperti Universitas Airlangga, Brawijaya dan beberapa universitas lainnya. Tower ini nantinya juga bisa dimiliki oleh dosen dan para alumni,” katanya.
Lebih lanjut Maryono mengatakan, selain pembiayaan tower bagi mahasiswa, BTN juga akan memberikan fasilitas digital zone di kampus kerjasama dengan Garamedia yang bisa mengunduh rubuan litaratur buku untuk keperluan mahasiswa dalam belajar. Ada juga sistem yang memungkin mahasiswa dapat melihat jadwal kuliah yang dapat diakses di setiap kamar pada tower tersebut.
“Perguruan tinggi itu potensi pasarnya cukup besar untuk digarap BTN. Makanya kami masuk untuk menyediakan layanan perbankan,” jelasnya.
Di sisi lain, untuk mempercepat program pembangunan sejuta rumah di daerah dirinya telah menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo untuk membantu memangkas perizinan yang selama ini jadi hambatan.
Rencananya Mendagri akan mengumpulkan para gubernur seluruh Indonesia untuk membahas hal tersebut. Langkah ini diharapkan Maryono akan menjadi salah satu solusi memecah hambatan percepatan pembangunan sejuta rumah khususnya yang masih terjadi di daerah. Dengan itu program sejuta rumah akan dapat dilakukan dengan cepat dan masyarakat dapat segera menikmatinya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka