Jakarta, Aktual.com – Di saat pasar buah dalam negeri diserbu oleh buah impor, Kementerian Pertanian justru menuding kualitas buah yang diproduksi petani dianggap masih rendah dan tak sesuai standar internasional.

Padahal, pihak pemerintah dalam hal ini Kementan, dengan kondisi alam Indonesia yang masuk subtropis mempunyai keunikan buah yang tak ada di luar negeri.

“Saat ini, kualitasnya (buah lokal) rendah. Makanya perlu perbaikan kualitas, sehingga bisa bersaing di pasar internasional. Semakin baik kualitasnya dan jumlahnya tercukupi, maka akan bisa bersaing dengan buah impor,” jelas Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Spudnik Sudjono, di Jakarta, Minggu (27/11).

Menurutnya, pihak Kementan untuk terus menggenjot buah lokal, terutama dari sisi kualitasnya. Namun, dirinya hanya bisa menghimbau terhadap mitra-mitra Kementan untuk menggenjot kualitasnya.

“Saat ini, kita memang sedang fokus untuk melakukan ekstensifikasi, seperti perluasan areal tanam. Kita juga ingin pasokan buah lokal bisa terus bertambah. Agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi,” ujarnya.

Pemerintah juga berharap, masyarakat bisa semakin menggemari buah lokal. Sehingga buah lokal bisa berjaya di rumah sendiri.

“Kita minta para petani buah untuk meningkatkan produksinya. Karena harus kita akui, pasar yang paling besar itu tentu masyarakat Indonesia sendiri,” ungkap Sudjono.

Padahal, dengan potensi Indonesia yang sebagai negara tropis tentu memiliki peluang yang sangat terbuka untuk bisa menjadi negara pengekspor buah-buah tropis di dunia.

Sebelumnya, pakar buah dari Institut Pertanian Bogor, Herry Suhardiyanto meminta pemerintah memperbaiki tata kelola buah lokal untuk mengurangi ketergantungan buah impor.

“Karena kalau produksi buah kita tinggi, tak hanya akan menekan impor, bahkan bisa melakukan ekspor. Sehingga pada akhirnya bisa mengenjot perekonomian Indonesia,” kata dia.

Cuma sayangnya, selama ini petani dalam tanam buah relatif sporadis. Tak tertata dengan baik, dengan begitu akan sulit berdaya saing dengan produk buah impor. Mestinya di situ pemerintah bisa berperan besar.

“Makanya perlu ada peningkatan kualitas dengan melakukan standarisasi buah. Agar buah kita berdaya saing. Apalagi potensinya (ekspor) juga tinggi. Seperti yang kita lihat, ketika kita tengah musim mangga, ternyata berdampak ke impor apel yang menurun,” jelas dia.

Makanya, dia pun minta revolusi orange untuk pengembangan buah secara masif. Dan agar tidak lagi tergantung pada buah impor, maka produksi bush harus terus digenjot.

“Dan kita bisa melakukan itu. Apalagi buah lain seperti manggis juga bisa menjadi exotic fruit yang luar biasa potensinya,” pungkas Herry.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid