Jakarta, Aktual.com – Kiat yang digunakan perusahaan ojek online untuk menarik konsumen dengan menerapkan tarif diskon, menuai pertanyaan dari Organisasi Angkutan Darat (Organda).
Ketua Organda Adrianto Djokosoetono bertanya, apakah dengan ramainya masyarakat gunakan jasa ojek online karena tarif diskon, lalu jadi lebih untung ketimbang pengusaha industri transportasi di sektor formal.
Sebab Adrianto yakin pengusaha ojek online tak bisa selamanya memberi diskon tarif yang lebih murah dari harga normal demi menarik pelanggan.
Dia yakin suatu saat keuangan di perusahaan akan berkurang dan tidak bisa pertahankan kebijakan memberikan diskon tarif seperti di awal kemunculannya.
Yang Adrianto khawatirkan, saat industri transportasi formal sudah banyak yang gulung tikar karena kalah bersaing dengan tarif ojek online yang murah. Lalu ada titik di mana si pengusaha ojek online tak mampu lagi mensubsidi tarif bagi pelanggan.
Jika kondisi itu terjadi, kata dia, masyarakat yang akan dirugikan, sebab tidak lagi punya pilihan.
“Transportasi umum yang formalnya sudah nggak ada (karena gulung tikar). Semuanya jadi rugi. Transportasi formalnya mati, masyarakat juga nggak punya pilihan,” kata dia, di Kementerian Perhubungan, Senin (26/10).
Artikel ini ditulis oleh: