Jakarta, Aktual.com — Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menjanjikan akan mendapat nilai tambah dan efisiensi sebesar USD651 juta dalam pengadaan dan produksi minyak mentah melalui Integrated Supply Chain (penganti Petral) hingga tahun 2017 mendatang.
“Dari inisiatif-inisiatif yang mulai dilakukan ISC (Integrated Supply Chain) tahun ini, Pertamina berpotensi dapat menciptakan nilai tambah dan efisiensi sebesar USD651 juta hingga 2017,” kata Dwi dalam konferensi pers di kantornya Jakarta Pusat, Senin (4/4).
Dia memaparkan enam langkah inisiatif yang telah dipersiapkan ISC adalah sebagai berikut:
Langkah pertama yaitu menyesleksi minyak mentah yang akan dibeli dengan menghitung proses nilai keekonimian. Selanjutnya kedua memperluas pilihan-pilihan minyak mentah yang bisa diolah oleh kilang-kilang milik Pertamina.
Inisiatif ketiga, melalui pembenahan dan peningkatan kebijakan pengadaan agar proses lebih efisien. Kemudian keempat melalui strategi peningkatan volume minyak mentah domestik pada pertamina.
Selain itu, Dwi melanjutkan kelima, ISC akan melakukan optimalisasi pengolahan minyak untuk mendapat margin terbaik. Terakhir adalah melalui penyederhanaan syarat dan ketentuan dalam pengadaan agar sesuai dengan standar internasional.
“Ini tentu sangat menggembirakan apabila ruang-ruang pembenahan dapat dioptimalkan sehingga mendapat benefit,” pungkas Dwi.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan