Kemendikbud bersama Manajemen PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) perkenalkan budaya dan tradisi bahasa Indonesia melalui pelatihan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), Sabtu (30/3/2024). ANTARA/Abdul Fatah.

Ternate, Aktual.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Manajemen PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) memperkenalkan budaya dan tradisi bahasa Indonesia melalui program pelatihan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

“BIPA merupakan metode khusus dalam pelatihan Bahasa Indonesia untuk orang asing, dirancang agar lebih mudah dipahami, dan metode ini telah menarik minat banyak orang asing untuk mempelajari Bahasa Indonesia,” ungkap Pelatih Budaya dan Bahasa Kemendikbud, Dr Arie Andrasyah Isa di Ternate, Sabtu (30/3).

Sosialisasi mengenai budaya Indonesia dilakukan mengingat adanya keberadaan perusahaan tambang yang tersebar di Maluku Utara, yang berpotensi membawa masuk para pekerja asing. Oleh karena itu, penting untuk memberikan sosialisasi ini kepada mereka agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di daerah tersebut.

Kemendikbud bekerja sama dengan Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) PT NHM menyelenggarakan pelatihan BIPA yang pertama kali dilaksanakan di Training Centre Gosowong, diikuti oleh 21 peserta dari 11 Departemen.

Program ini dilaksanakan melalui Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara yang didukung oleh Pelatih bersertifikasi dari Kemendikbud seperti Dr Arie Andrasyah Isa, Dr Haerul, Insos Jemina Santoke Komboy, serta satu fasilitator dari NHM, Johny Herman Karwur.

Dalam pelatihan tersebut, fasilitator memperkenalkan budaya Indonesia dan budaya daerah Maluku Utara kepada peserta asing, dan memberikan materi dasar seperti mengenali beberapa karakteristik bahasa Indonesia, cara berkomunikasi sehari-hari, dan pengenalan kata-kata dasar.

Manajer Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) PT NHM, Kuncoro, menyatakan bahwa pelatihan BIPA di Gosowong ini sangat membantu peserta untuk memahami budaya di Indonesia dan Maluku Utara, meningkatkan kemampuan komunikasi antar-karyawan.

“Saat ini, bahasa Indonesia digunakan oleh lebih dari 300 juta penutur dan telah diakui sebagai salah satu bahasa resmi UNESCO (PBB). Gosowong sangat beruntung mendapat pelatihan ini, diharapkan kedepannya dapat menjadi tuan rumah bagi para peminat asing yang ingin mempelajari bahasa Indonesia,” ungkap Kuncoro.

Evaluasi terus dilakukan terhadap pelaksanaan pelatihan BIPA, dengan harapan bahwa batch kedua akan berlangsung lebih baik lagi.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan