Jakarta, Aktual.com – Santri yang juga Budayawan asal Kabupaten Kudus, Khaled Sanusi, menilai sejak 5 tahun Provinsi Jawa Tengah dipimpin oleh Gubernur Ganjar Pranowo yang ulet berbicara dengan didampingi Wakilnya Heru Sudjatmoko, tidak terlihat keberhasilan yang bisa ditorehkan bagi warga Jateng, dan itu nyaris seperti tiada hasil yang memuaskan dalam bekerja.

“Bisa dibayangkan apa yang didapatkan warganya. Itu yang dirasakan orang kebanyakan di Jawa Tengah (Jateng). Padahal, Jateng itu sesungguhnya membutuhkan vigur Gubernur baru yang tidak sekedar obral janji. Tidak harus pandai bersilat lidah,” ujar Khaled, di Jakarta, Kamis (4/1).

Khaled yang kerap disapa Gus Kholid itu menambahkan, seperti banyak tanggapan warga di sekitar pantai Utara (Pantura) yang belum merasakan perubahan serius baik secara ekonomi maupun efek positif dari penataan birokrasi.

“Hal demikian juga dirasakan masyarakat abangan atau kalangan nasionalis di wilayah Solo Raya. Dari beberapa kegiatan sosial yang seringkali saya ikuti didapat pernyataan serius mengenai harapan Gubernur baru yang tidak sekedar membuat warganya terpesona, tapi butuh yang ulet kerja. Bukan ulet bicara,” sindir dia.

Tak hanya itu, kata dia ditingkatan lapisan masyarakat nasionalis dan sosialis di wilayah Jateng Selatan atau masyarakat agamis di pesisir Pantura berharap bahwa Keteng butuh pemimpin yang edukatif dan mumpuni dalam sistem demokrasi, seperti Sudirman Said yang akhir-akhir ini menjadi buah bibir masyarakat.

“Gubernur Jateng yang baru sepertinya harus muncul di tengah kegamangan yang memuncak di hati masyarakat nelayan, petani, buruh maupun kaum agamis. Mereka butuh pemimpin yang bisa mewakili kultur yang ada,” papar dia.

Dia berharap, provinsi yang memiliki lambang Kendi Amerta itu untuk 5 tahun mendatang sebaiknya dipimpin orang yang bernuansa baru, sehingga kedepannya provinsi ini bisa lebih baik kalau pemimpinnya bicara serius untuk perubahan.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby