“Menjelang pemilihan Gubernur (Pilgub) saat ini sengkarut opini yang sepertinya sudah tidak sehat kemungkinan akan berdampak buruk bagi masyarakat. Sepertinya saat ini masyarakat Jateng tidak lagi sekedar ingin suasana ajang kontestasi yang hanya butuh tokoh bercitra baik seperti Sudirman Said yang keluarganya asal Brebes namun tidak total ‘melekat’ di wilayah Jateng,” papar dia.

Dijelaskan dia, pemimpin Jateng kedepan akan lebih mungkin bisa membumi apabila mendapatkan partner kerja yakni calon Wakil Gubernur yang bisa melengkapi dan mengenal Jateng dengan baik seperti Subroto yang pernah menjabat Wakil Bupati Jepara.

“Dia layak untuk itu sebab lama menjadi akademisi di Undip dan mendapat gelar doktor dari Unair. Dia memiliki pengalaman dalam pemerintahan. Vigur ini dikenal nasionalis agamis sehingga bisa mewakili harapan sebagian dari masyarakat yang berkiblat ke PDIP,” ujar dia.

Apalagi kata dia, dalam dunia politik Subroto juga sudah teruji di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi Dewan Pakar DPW PPP Jateng. Selain itu dia seorang yang visioner dan dikenal sebagai tokoh yang njawani.

“Sangat terlihat ringan tangan dalam pengabdiannya selama menjabat Wakil Bupati Jepara,” papar dia.

“Jadi, dari beberapa nama yang muncul di pemberitaan saat ini baik yang berbasis nasionalis dan agamis, entah politisi, akademisi dan praktisi, menurut saya terasa ideal jikalau pimpinan partai politik Gerindra, PAN dan PKS di Jakarta mau membagi kewenangannya memberi kesempatan kepada pasangan Sudirman Said-Subroto untuk menggantikan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko membenahi Jateng. Semoga saja hati mereka mendengar harapan ini,” tutup Gus Kholid.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby