Namun, dia berkata Indonesia tidak perlu menganggap itu sebuah intervensi. Senbab, itu juga bisa berupa sebuah masukkan.

Lebih lanjut, Budiman berkata Konferensi Asia Afrika yang Indonesia lakukan tahun 60-an itu menjadi bukti bahwa Indonesia itu pernah berkiprah untuk suatu tugas internasional atau tugas dunia yang besar.

“Dan sekarang kita alami lagi. Tentu saja kita harus menunjukkan kemampuan kita,” kata Budiman.

Bagi Indonesia, Budiman menambahkan G20 tidak hanya untuk meningkatkan pariwisata karena didatangi oleh negara-negara asing. Tetapi lebih jauh menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sikap yang tegas terhadap keberlangsungan perekonomian dunia.

“Terus terang saya berharap banyak dengan G20 kita bernostalgia dengan peranan Indonesia sebagai negara berpenduduk nomor 4 di dunia kita mampu berkiprah di ajang internasional dan Ini merupakan kesempatan kita,” ujar Budiman.

Lebih dari itu, Budiman berkata Indonesia harus perhatikan bagaimana recover together recover stronger ini bisa benar-benar merasuk ke dalam seluruh negara yang hadir.

“Jadi negara-negara tersebut merasakan benar pemulihan dan penguatan bersama terhadap persoalan ekonomi terutama terkait dengan persoalan transformasi energi dan ekonomi digital. Jadi negara-negara tersebut merasa bahwa mereka hadir itu secara substansi memang merasa puas dengan apa yang dilakukan,” ujar Budiman.

“Melalui G20 ini saya berharap akan mengembalikan kebesaran Indonesia di mata internasional setelah di masa lalu kita mengalami sebuah peristiwa besar di Konferensi Asia Afrika,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu