Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo menyampaikan tiga permintaan kepada para pelaku industri saat membuka pameran Inacraft 2017 di Jakarta Convention Center, Rabu (26/4).
“Sedikit titip pesan kepada seluruh pengusaha industri kerajinan, industri kreatif Indonesia agar terus memperhatikan produknya agar ‘on-spec’ sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pembeli, ‘on-budget’ artinya harganya harus sesuai dengan anggaran yang ada di masyarakat dan pembeli dan ‘on-time delivery’ artinya pengirimannya benar benar tepat waktu,” kata Presiden Joko Widodo.
Inacraft berlangsung pada 26-30 April 2017 dan mengikutsertakan 1.392 peserta dari Indonesia dan luar negeri. Pada tahun ini Inacraft mengambil ikon Daerah Istimewa Yogyakarta dengan konsep “Magnificent of Jogjakarta” dan tema “From Smart Village to Global Market”.
“Kalau hal-hal ini bisa kita kerjakan saya yakin kenaikan pembelian produk-produk kerajinan dari negara kita akan semakin naik,” tambah Presiden.
Permintaan kedua Presiden Jokowi adalah terkait dengan penggunaan kemasan dalam produk kerajinan.
“Dan juga jangan melupakan yang namanya kemasan. Buat sebagus mungkin, semenarik mungkin, ini penting karena sering kali kemasan membuat pembeli jatuh cinta pada pandangan pertama,” tambah Presiden.
Sedangkan permintaan ketiga adalah agar pengiriman barang dapat dilakukan dengan cepat.
“Selain itu juga pengiriman kepada pembeli bisa semakin mudah dengan berbagai infrastrukur logistik yang telah kita bangun,” ungkap Presiden.
Mengenai kesulitan modal, Presiden juga mendorong para pelaku usaha untuk mengambil program kredit usaha rakyat (KUR) yang sudah disediakan pemerintah.
“Dan saya menyadari permasalahan para pengusaha industri kerajinan industri kreatif adalah permodalan. Oleh sebab itu saya mengingatkan Sekarang program kredit usaha rakyat bunganya hanya 9 persen. Jadi tolong dikalkulasi kalau ingin memperbesar investasi, memperbesar usaha, menguatkan modal. Saya kira kredit usaha rakyat ini sekarang memberikan bunga yang sangat kompetitif yaitu 9 persen,” tegas Presiden.
Data Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) selaku penyelenggara pameran menunjukkan peserta Inacraft 2017 terdiri atas 65,95 persen peserta mandiri atau individu; 24,5 persen peserta dari dinas pariwisata; 8,7 persen peserta dari didikan BUMN dan sisanya 6,07 persen dari luar negeri seperti Myanmar, Jepang, Pakistan, Polandia dan India.
Tahun ini Inacraft menargetkan kenaikan bisnis retail (eceran) hingga 10 persen hingga mencapai Rp142 miliar dan kontak dagang hingga 12 juta dolar AS dan dengan pembeli hingga 200 ribu yang berasal dari berbagai negara seperti Mesir, Jepang, Singapura, Brazil, Brunei Darussalam, buyers teristrisasi 1000 buyers dari 70 negara.
Sejumlah produk yang ditawarkan adalah batik, fashion, asesoris dan perhiasan serta produk kerajinan tangan lainnya.
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan