Jakarta, Aktual.com – Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Polisi Refdi Andri membuka Rapat Koordinasi Pembina Samsat Tingkat Nasional 2019.
Kegiatan yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun ini merupakan momentum yang tepat untuk mengevaluasi dan menganalisis pelaksanaaan pelayanan Samsat agar makin baik kedepannya.
Forum ini untuk menyatukan persepsi dan menegaskan komitmen dari para pembina Samsat seluruh Indonesia untuk mewujudkan pelayanan Samsat bebas KKN.
Rakor ini, kata Refdi, antara lain,bertujuan agar masyarakat sebagai pemilik kendaraan lebih mematuhi aturan, seperti memenuhi kewajiban untuk mendaftarkan kendaraan baru, mengganti nama pemilik, atau memperpanjang STNK sebelum habis masa berlaku.
“Baik dalam pendaftaran baru ketika dia memiliki kendaraan baru, perpanjangan STNK, pengesahan, dan perubahan-perubahan atau mutasi,” kata Irjen Pol. Refdi, Selasa (27/8).
Pihaknya mengimbau masyarakat yang membeli kendaraan bekas agar segera melakukan balik nama. Hal itu, menurut dia, penting karena STNK kendaraan adalah bukti legalitas operasional kendaraan.
“Kalau STNK-nya tidak disahkan, pajak tidak dibayar, sumbangan wajib kecelakaan lalu lintas tidak dibayar, artinya kendaraan itu tidak boleh operasional,” katanya.
Bila kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor meningkat, penerimaan pajak daerah serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) akan meningkat. Dalam rakor tersebut juga akan dibahas mengenai data identifikasi kendaraan bermotor.
Sementara itu, Wakapolri Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto berharap kinerja Samsat tahun sebelumnya dievaluasi dan diperbaiki sehingga pelayanan Samsat ke depannya makin berkualitas.
Ia pun meminta pengawasan terhadap layanan Samsat dapat dilakukan sebaik mungkin sehingga meminimalkan terjadinya penyalahgunaan wewenang.
Dalam sambutannya, Ari pun menekankan beberapa hal dalam pelaksanaan rakor tersebut. Ia menyebut ke depannya perlu ada yaa peningkatan kualitas SDM Samsat melalui pendidikan dan pelatihan. Selain itu, perlu adanya sistem mekanisme pengawasan, baik internal maupun eksternal.
Selanjutnya, perlu adanya terobosan kreatif untuk mempercepat dan mempermudah pelayanan Samsat dan perlunya penyeragaman sistem aplikasi pelayanan Samsat yang terintegrasi berbasis teknologi dari pusat ke seluruh Indonesia sehingga dapat berjalan efektif dan efisien.
Ari juga berpesan untuk segera dibangun sistem pendataan kendaraan bermotor di seluruh Indonesia yang terintegrasi sehingga dapat membantu mengungkap kejahatan pencurian kendaraan bermotor dan kejahatan lainnya.
“Segera direalisasikan sistem elektronik registrasi identifikasi sebagai sistem layanan regiden online berbasis IT guna mendukung pelayanan Samsat online, pelaksanaan Electronic Pricing Road dan e-parking.
Dengan pemanfaatan IT, saya berharap hal ini terus dikembangkan sehingga kualitas pelayanan Samsat lebih baik pada masa datang,” katanya.
Terakhir, mantan Kabareskrim Polri itu mengapresiasi para pembina Samsat kabupaten kota yang telah melakukan sejumlah terobosan guna memperbaiki layanan Samsat.
Artikel ini ditulis oleh: