Jakarta, Aktual.com – Pelaku penculikan Siswi SMK, NPL pada hari Minggu (6/3) lalu, rupanya merupakan pacar korban sendiri. Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Zaky Nasution mengatakan, penculikan tersebut didasari hubungan asmara yang tidak direstui oleh kedua orangtua korban.

Zaky menambahkan, pelaku yang berinisial MF (17), mengelabui kedua orangtua korban dengan mengirimkan pesan singkat menggunakan seluler korban agar dirinya tidak dicurigai. (Baca: Siswi SMK Ini Diduga Diculik)

“Motif mengirimkan sms itu, agar perbuatan MF ini seolah tidak bersalah. Agar seolah ini diculik sehingga MF tak dicurigai. Saat kami amankan, tak ada perlawanan,” ujarnya pada wartawan saat menggelar konperensi pers di Polsek Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (8/3).

Dari keterangan pelaku, diketahui keduanya telah berpacaran selama delapan bulan. Kemudian pelaku membawa kabur korban ke Puncak, Bogor, Jawa Barat. NPL sendiri, saat diajak pelaku tidak menolak, lantaran masih menyimpan rasa kepada pelaku.

Zaky menuturkan, MF membawa kabur NPL menggunakan bus umum ke kawasan Puncak. Saat itu, pasanganan yang dirundung kasih asmara itu tengah asik nongkrong di sebuah warung.

“Saat ditanyai, MF yang masih kelas 3 SMP ini berdalih mau mencari kerja juga, dia pun membawa kabur korban karena ingin berduan. Saat ditanyai korban, korban pun mengaku tidak ada paksaan,” jelas Zaky.

Zaky menambahkan, MF yang sempat tak naik kelas, mengaku sangat menyesal telah melakukan perbuatannya itu. Begitu juga dengan korban yang menyesal telah membohongi kedua orangtuanya itu. Sedangkan MF sendiri, kini dijerat dengan pasal 332 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

“Sepertinya ada dugaan melakukan kumpul kebo, tapi masih kami dalami lagi itu. MF ini mengajak korban hidup bersama (menikah), lalu mau mencari kerja. Karena tanpa seizin orangtua, kami jerat dengan hukuman 7 tahun penjara,” tambahnya.

Sementara itu, ayah korban, Budi (42) menambahkan, dia tak setuju jika anaknya itu dibawa kabur MF. Sebab, dia ingin anaknya terus melanjutkan pendidikannya yang kini duduk di kelas 1 SMA itu. Dia pun meminta agar orangtua MF segera menemuinya untuk meminta maaf atas perbuatan anaknya tersebut.

“Sangat disesalkan ini. Sepertinya suka sama suka, tapi kami tidak setuju seperti ini. Anak saya masih harus sekolah. MF pun gak kenal saya, begitu juga orangtuanya. Hubungan mereka saya ketahui dari teman-temannya, pelaku pun beda sekolah dengan anak saya,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: