BUMN Hanya Untuk Kesejahteraan Rakyat (Aktual/Ilst.Nelson)
BUMN Hanya Untuk Kesejahteraan Rakyat (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Beberapa hari lalu, Menteri BUMN Rini Soemarno membanggakan diri bahwa di bawah kelolaannya aset BUMN melonjak hingga Rp818 triliun. Dari aset tahun 2014 yang sebesar Rp4.577 triliun menjadi Rp5.395 triliun di 2015.

Padahal lonjakan aset perusahaan pelat merah itu bukan karena kinerja BUMN, melainkan hanya gara-gara kebijakan revaluasi aset agar mendapat insentif pajak penghasilan (PPh) lebih kecil.

“Pengelolaan aset BUMN memang mengalami lonjakan mencapai Rp818 triliun. Itu salah satunya karena ada kebijakan revaluasi aset,” tandas Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, di Jakarta, Jumat (22/1).

Menurut Harry, saat ini pemerintah membutuhkan BUMN yang besar, kuat, dan lincah. Bisa besar dengan melakukan holding atau merger, kuat dari sisi permodalan melalui tambahan penyeryaan modal negara (PMN) atau revaluasi aset, serta lincah.

“Karena Bu Rini selalu meminta kami agar BUMN bisa lebih besar, kuat, tapi juga tetap lincah,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Balai Pustaka (Persero), Saiful Bahri mengakui, pihsknya juga melakukan kebijakan revaluasi aset hingga akhir tahun lalu.

“Saat ini aset kami bertambah dari Rp54 miliar menjadi Rp92 miliar. Aset kami berupa gedung dan tanah di beberapa tempat,” tutur Saiful.

Kebijakan revaluasi aset sendiri dianjurkan oleh pemerintah dan dimasukan dalam paket kebijakan ekonomi. Jika perusahaan itu melakukan revaluasi aset dan selesai hingga akhir 2015 dikenai tarif PPh sebesar 3 persen dari tarif normal 10 persen. Jika sampai semester II 2016 sebesar 4 persen, tapi kalau hingga akhir 2016 sebesar 6 persen.

Sebelumnya Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumner Daya, Rizal Ramli menyebutkan, kebijakan revaluasi aset akan menggenjot modal dan BUMN itu dapat berekspansi lebih luas. “Jika BUMN melakukan itu akan meningkat aset dan modalnya. Sehingga dapat melakukan ekspansi di proyek-proyek infrastruktur,” tegas Rizal belum lama ini.

Rizal mencontohkan beberapa BUMN yang asetnya terdongkrak sangat signifikan setelah melakulan revaluasi aset. “PLN bertambah Rp500 triliun, Bank Mandiri bertambah Rp23 triliun, BRI sebesar Rp12 triliun, dan BNI sebesar Rp12,2 triliun. Jadi sangat signifikan,” tutur dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan