Jakarta, Aktual.com — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjelaskan ancaman keamanan yang dihadapi oleh Indonesia bukanlah gerakan militer dari negara lain, melainkan dari teroris, bencana gempa bumi, gerakan separatis, hingga narkoba.

“Nomor satu teroris, kedua bencana alam, ” kata Ryamizard di Jakarta, Jumat (4/3).

Terorisme, kata Ryamizard, merupakan ancaman yang nyata di depan mata untuk memecah NKRI. Yang berkaitan dengan geografis, Indonesia memiliki ancaman gempa bumi yang bisa menimbulkan tsunami. Selain itu, wilayah Indonesia yang lebih banyak kawasan perairannya menimbulkan ancaman pelanggaran wilayah dengan tujuan pencurian ikan.

Ancaman berikutnya ialah wabah penyakit yang menyebar di negara-negara dunia. Ia menyangsikan apakah wabah penyakit tersebut memang benar terjadi secara alami atau memang sengaja dibuat.

“Mulai dari Ebola hingga belasan ribu yang mati, kemudian Mers, belum lagi Zika. Itu memang bisa asli penyakit atau memang dia sudah dibuat,” kata dia.

Selanjutnya adalah bahaya serangan ‘cyber’ yang harus diwaspadai dengan membentuk pasukan khusus cyber.

“Yang terakhir ini bahaya narkoba, sama saja dengan teroris ini,” kata dia.

Bahaya narkoba dinilai mengancam generasi muda Indonesia untuk di masa mendatang. Terlebih, dengan peningkatan kasus narkoba yang mencapai 13 persen selama lima tahun terakhir.

Sedangkan ancaman dari negara lain, Indonesia nyaris tidak memiliki indikasi ancaman tersebut. Di negara-negara ASEAN, kecil kemungkinan terjadi konflik senjata karena memiliki kesepakatan untuk memecahkan permasalahan lewat diskusi.

Adapun dengan negara-negara barat, Indonesia bersikap independen dengan tidak bergabung dalam blok atau sekutu sejumlah negara berkuasa.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara