Jakarta, Aktual.com – Penggusuran Bukit Duri menyisakan cerita perih bagi warga. Seperti dituturkan MI (32) warga RT 15. Pasca digusur, dirinya kini jadi pengangguran.
Jika sebelumnya dia merupakan ‘bos’ kontrakan sebanyak 11 pintu, usahanya kini sudah rata dengan tanah.
Yang menyesakkan dia, tidak ada ganti rugi apapun dari penggusuran itu, selain cuma diberi jatah satu unit rumah susun. Padahal tanah seluas 300 meter itu milik ayahnya.
“Cuma dapat satu unit rusun, dah gitu nyewa lagi bukan hak milik,” keluhnya, saat ditemui Aktual.com, di lokasi bekas rumahnya berdiri, Selasa (12/1).
MI mengaku belum tahu mau lakukan apa demi hidupi keluarganya. Istrinya untuk sementara pun terpaksa dititipkan ke mertua. Sejujurnya MI sendiri mengaku malu. Tapi apa mau dikata, dia tidak punya pilihan lain.
Rencananya, MI mau pindah ke daerah Pulo Gebang. “Tapi nggak tau mau kerja apa,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, hari ini ada 64 rumah di Bukit Duri di RT 11, 12 dan 15 dari RW 10 yang diratakan dengan tanah. Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi mengklaim rumah-rumah yang dibongkar sudah ditinggal pemiliknya.
Pemkot Jaksel turunkan 300 personel gabungan dari Satpol PP, TNI dan Polisi untuk kawal penggusuran. Tiga alat berat terdiri dari dua unit becko dan satu unit amfibi diturunkan.
Artikel ini ditulis oleh: