Jakarta,Aktual.com – Puluhan rumah yang berada di RW 12 dan 16 Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, dirobohkan dengan dua alat berat oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan, Rabu (26/9).

Sejarahwan JJ Rizal terlihat menyaksikan penggusuran tersebut. Dia mengaku kedatangannya sebagai bentuk aksi solidaritas terhadap kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang tidak pro rakyat.

“Kedatangan saya kesini merupakan bentuk solidaritas untuk kawan-kawan Bukit Duri,” kata dia di lokasi.

Rizal menilai relokasi ke Rumah Susun Rawa Bebek tidak bisa menyelesaikan masalah. Ia pun menganggap bila Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak belajar dari sejarah.

“Karena terbukti tahun 1980 itu penggusuran pertama di Kampung Besar, Kebon Kacang, itu juga konsepnya relokasi ke rusun Kebon Kacang, tapi setelah sepuluh tahun dari 890 keluarga yang sisa hanya tiga,” ujar Rizal.

Selain itu relokasi pun menurut Rizal hanyalah bentuk lain dari penggusuran. Apalagi tidak ada jaminan pasti bagi warga yang terkena relokasi untuk tetap tinggal di Jakarta.

“Sekarang belum setahun sudah banyak masalah di rusun Jatinegara dan yang lain. Mereka enggak sanggup membayar sewa dan banyak sekali kebohongan yang ada dirusun, misalnya tidak ada jaminan tinggal di rusun sampai seumur hidup. Jadi rusun ini hanya tabir asap yang seolah-olah manusiawi,” tutupnya.

Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby