Bekasi, Aktual.com – Sebuah ‘kado’ berupa buku berjudul ‘Revolusi Bekasi’ dipersembahkan sejarawan Ali Anwar untuk Kota Bekasi, Jawa Barat.
Buku setebal 312 halaman yang berisi sejarah perjuangan masyarakat Bekasi di jaman revolusi kemerdekaan itu dipersembahkan Ali di ulang tahun Kota Bekasi yang ke-19 pada 10 Maret lalu.
“Sebagai warga, saya baru bisa memberikan kado berupa buku Revolusi Bekasi 312 halaman dan Sejarah Singkat Kota Bekasi 26 halaman,” kata Ali yang juga merupakan seorang jurnalis dari Koran Tempo itu, Minggu (13/3).
Dituturkan dia, untuk menyusun naskah buku itu diperlukan waktu hingga 20 tahun. Mulai dari menghimpun tulisan sejumlah koran, memburu arsip foto, serta mewawancarai sejumlah tokoh penting yang kini sudah meninggal.
Tokoh-tokoh yang sempat diwawancarai antara lain Mantan Komando Batalyon V Mayor Jenderal Sambas Atmadinata dan Brigjen Lukas Kustaryo, salah seorang buronan tentara Belanda yang berhasil selamat.
“Ada juga Zakaria Burnahundin, pejuang yang sempat menghadang rombongan tentara Jepang pada tahun 1945 di sekitar Stasiun Bekasi. Kemudian Marzuki Hidayat dan tokoh-tokoh besar lainnya,” kata dia.
Di buku itu, Ali juga mengupas sejarah perjuangan pahlawan KH Noer Alie, seorang ulama pejuang yang dijuluki sebagai Singa Karawang-Bekasi.
Sementara itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menilai buku “Revolusi Bekasi” berhasil mengungkap sejarah Bekasi sebagai kota para patriot. “Dari buku ini, kita patut bangga karena Bekasi berperan penting dalam Revolusi di Indonesia,” kata dia.
Buku karya Ali dianggapnya mampu menginformasikan pembaca tentang momentum penting sejarah perjuangan kemerdekaan di Bekasi. Termasuk di mana tempat bersejarah perjuangan rakyat Indonesia saat itu.
Rahmat menilai buku tersebut layak untuk dijadikan sebagai buku pembelajaran sejarah bagi para pelajar di Kota Bekasi. “Buku ini akan dijadikan sebagai bacaan wajib di sekolah-sekolah agar siswa bisa lebih mengenal sejarah Bekasi,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara