Moderator, Silverius Y Soeharso (kiri), Penulis Buku "Revolusi Pancasila' Yudi Latif (kedua kiri), Rektor UIN Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat (kedua kanan) dan Peneliti Lepas dan Dosen di Sekolah Tinggi Filsafat, Herry Priyono (kanan) saat membedah buku "Revolusi Pancasila" dalam seminar nasional dan bedah buku "Revolusi Pancasila" di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (27/10). Buku Revolusi Pancasila merupakan karya Yudi Latif ini bercerita mengenai gagasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam Kesempatan tersebut, Megawati menunjukkan bahwa keseluruhan gagasannya menjadi masukan penting atas keseluruhan proses dialektika kehidupan berbangsa Indonesia. Tujuannya agar Indonesia bisa secepatnya menjadi bangsa yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com — Penulis buku ‘Revolusi Pancasila’, Yudi Latif Ph.D mengatakan, bahwa awal ide pembuatan buku tersebut, terinspirasi oleh program revolusi mental Presiden Joko Widodo.

“Menurut saya sih revolusi mental yang dimaksud negara punya tujuan dan dasar tentu apapun yang dilakukan harus sesuai dengan dasar dan tujuan negara itu,” demikian kata Yudi Latif kepada Aktual.com, di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (27/10).

Revolusi mental, menurutnya, harus sesuai dengan nilai dasar Pancasila dalam rangka mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Tambahnya, buku ‘Revolusi Pancasila’ menjadi landasan teori revolusi mental yang dicetuskan oleh Jokowi.

“Saya menggali lagi dari beberapa referensi ditemukan disitu bahwa revolusi mental itu merupakan salah satu aspek dari ‘Revolusi Pancasila’,” katanya.

Di kesempatan yang sama, kata Yudi Latif, bahwa ia tidak terlalu kesulitan dalam membuat buku ‘Revolusi Pancasila’.

“Mengalir saja, cara kerja saya tidak pernah ngotot tetapi disiplin saja, tiap bangun tidur sejam dua jam saya rutin menyelesaikan lama kelamaan terakumulasi. Buku ini sebentar aja sekitar dua bulanan dalam penyelesaiannya,” katanya lagi menjelaskan.

Ia kembali menjelaskan, bahwa buku ‘Revolusi Pancasila’ ditujukan untuk penyelenggara negara dan pemimpin di berbagai bidang.

“Karena ‘Revolusi Pancasila’ ini kan berbicara bagaimana nilai-nilai Pancasila itu harus diturunkan dijabarkan ke dalam berbagai institusi politik, ekonomi, dan lain-lain. Jadi untuk para pengambil keputusan terutama paling penting untuk membaca buku ini,” paparnya sambil tersenyum.

“Buku ini semoga bisa menjadi rujukan juga dalam menggulirkan revolusi mental,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: