Dalam aksinya para mahasiswa mengajak masyarakat Indonesia untuk menolak kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan lawan pencabutan subsidi disektor publik. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Kebijakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang akan menaikan kembali tarif listrik golongan 900 VA pada bulan Juli mendatang terus mendapat penolakan dari masyarakat.

Kali ini Eka Saputra warga Kota Bengkulu mengaku kecewa atas kebijakan Jokowi. Menurut dia, pencabutan subsidi terhadap 19 juta pelanggan golongan listrik 900 VA, akan  menambah beban dan penderitaan masyarakat, terlebih Bengkulu merupakan salah satu provinsi tertinggal di Indonesia.

“Kami sangat kecewa dengan Jokowi. Kenaikan tarif listrik membuat harga barang juga naik dan beban biaya hidup semakin tinggi,” katanya kepada Aktual.com, Jumat (2/6).

Lebih lanjut menurut warga yang tinggal di Jl Nala, Kecamatan Anggut Bawah itu mengatakan semestinya pemerintah tidak boleh merenggut kebutuhan dasar rakyat.

“Sudah semestinya kebutuhan asasi rakyat seperti kesehatan, pendidikan, jalan dan listrik di subsidi pemerintah. Karena efek dari item tersebut berdampak langsung bagi masyarakat,” tegasnya.

Oleh karenanya dia meminta pemerintah melakukan evaluasi kembali jumlah pencabutan subsidi terhadap 19 juta pelanggan tersebut. Dia merasa data itu tidak relevan di lapangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka