Jakarta, Aktual.com — Perum Bulog menyatakan siap menggelar operasi pasar (OP) dengan stok daging sapi yang tersedia saat ini sekitar 465 ton untuk menurunkan dan menstabilkan harga daging sapi.

“Operasi pasar akan dikonsentrasikan di daerah yang harga daging sapinya mahal sekali seperti Jakarta Jawa Barat dan Serang,” kata Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti di Jakarta, Senin (10/8).

Tapi kalau dibutuhkan perluasan pelaksanaan OP, katanya, maka akan dilakukan namun pihaknya juga harus ingat stok yang dimiliki sebanyak sekitar 465 ton.

“Tidak bisa untuk menggapai semua,” katanya.

Ia merinci junlah 465 ton daging sapi terdiri atas persediaan di gudang sebanyak 90 ton. Sementara untuk sapi berdiri atau hidup jika diequivalenkan akan mencapai sekitar 100 ton sehingga jumlahnya 190 ton.

Sementara itu untuk stok dalam kondisi beku mencapai sekitar 275 ton.

“Memang yang beku tidak begitu disukai karena pertimbangan kultur karena kebiasaan mengonsumsi dari daging segar,” katanya.

Ia menyebutkan dalam waktu dua hingga tiga hari stok daging sapi itu akan keluar.

Djarot mengatakan pihaknya akan menjalin kerja sama dengan usaha penggemukan sapi untuk membangun sinergi dengan mereka untuk bisa memproses agar harga daging sapi dalam posisi wajar.

Ia meyebutkan pihaknya menginginkan agar rata-rata harga daging sapi berada di bawah Rp100.000 per kg.

Ia juga berharap impor 50.000 sapi dapat segera dilakukan sehingga pihaknya bisa leluasa terkait dengan stok daging sapi.

“Nanti kalau impor sapi hidup sampai ke sini kami akan lebih leluasa. Bulog tidak cari untung hanya stabilisator harga dan penyangga keberadaan barang,” katanya.

Ketika ditanya kapan harga daging sapi bisa di bawah Rp100.000 per kg, ia mengatakan kalau semua pemangku kepentingan bergerak akan cepat.

“Kalau dibebankan ke Bulog maka kami harus punya logistik yang memadai,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid