Jakarta, Aktual.com — Tak hanya angkutan umum, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menginginkan transaksi bahan pokok di Jakarta menggunakan uang elektronik (e-money). Mulai dari pembelian beras hingga pembelian di toko-toko kelontong.

Menurutnya, penggunaan e-money dapat meminimalisir permainan harga pangan di pasar. Sehingga, kata Ahok, penggunaan e-money dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjaga inflasi.

“Saya ingin dalam transaksi elektronik bisa dilihat siapa pengguna dan bagaimana profilnya. Saya juga menantang Bulog, itu saat operasi pasar yang beli beras siapa, datanya ada tidak, ini jadi masalah buat kami, siapapun mau beli beras subsidi harus pakai e-money,” ujar Ahok di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jakarta, Senin (22/6).

Lebih lanjut dikatakan dia, Pemprov DKI Jakarta juga akan melatih para pedagang kaki lima (PKL) untuk menggunakan e-money.

Meski demikian, Ahok mengatakan agar seluruh pihak bisa ikut terlibat dalam perkembangan e-money, termasuk BI. Pasalnya, hal ini sejalan dengan kebijakan BI yang menggalakkan transaksi non-tunai di Indonesia.

“BI harus kami libatkan. Ini sistem yang harus dijalankan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka