Menurut Budi, dengan cara ini, pihaknya optimistis tidak akan terjadi kelangkaan beras di masyarakat karena pasokan beras di polsek dan koramil di desa-desa akan tercukupi. Selain itu, kenaikan harga beras juga bisa ditekan karena standar penjualan satu harga. “Jadi nanti tidak ada kelangkaan (beras), tidak ada kenaikan (harga beras),” katanya.
Menurut dia, pihaknya tengah mengupayakan nota kesepahaman dengan Polri dan TNI untuk mewujudkan wacana ini. “Nanti akan ada MoU, secepat mungkin, kami juga siapkan infrastrukturnya,” katanya.
Hal ini merupakan upaya Bulog untuk memangkas rantai distribusi beras yang selama ini menyebabkan tingginya harga beras.
“Distribusi beras dari tangan ke tangan dan seterusnya, sehingga sangat tinggi (harga jual di konsumen). Padahal di petani sangat murah. Jadi nanti kami akan membuat hubungan langsung ke petani, sehingga harga tidak bisa dimainkan tengkulak,” katanya.
Diakuinya, saat ini, rantai distribusi beras dari petani hingga ke konsumen cukup panjang sehingga berimplikasi dengan tingginya harga beras. “Ada yang lima (rantai distribusi), ada yang dua (rantai distribusi), ada yang langsung,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid