Dua petani memanen jagung di Grabag, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (4/1). Kementerian Pertanian bersama Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) menargetkan tahun 2017 Indonesia dapat mewujudkan swasembada jagung sebesar 3,5 juta ton. ANTARA FOTO/Hanung Hambara/tom/pd/16.

Jakarta, Aktual.com – Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar menyebutkan impor jagung sebanyak 100 ribu ton akan dilakukan secara bertahap dengan pengapalan pertama sebesar 70 ribu ton.

“Sekali pengapalan ini sebanyak 70 ribu ton, kemudian 30 ribu ton. Bertahap ya,” kata Bachtiar saat ditemui usai kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (8/11).

Bachtiar menjelaskan impor jagung akan didatangkan dari Argentina dan Brasil. Sebanyak 70 ribu ton pada tahap pertama akan didatangkan melalui Pelabuhan Teluk Lamong dan sisanya 30 ribu melalui Pelabuhan Ciwandan. Dalam situs resminya, Bulog telah membuka lelang impor jagung kepada eksportir Argentina dan Brazil.

Dalam surat lelang yang dipublikasikan per 7 November 2018 dan ditandatangani oleh Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar, Bulog memberi tujuh persyaratan bagi para eksportir Syarat tersebut adalah peserta lelang atau eksportir merupakan anggota Grain and Feed Trade Association (GAFTA), berpengalaman dalam mengimpor jagung dalam jumlah banyak selama tiga tahun terakhir, menjadi pelanggan bank kelas dunia, memiliki laporan keuangan yang sudah diaudit, serta memiliki profil perusahaan. Seluruh dokumen paling lambat dikirimkan pada 9 November 2018 pukul 17.00 WIB.

Bulog juga memberi syarat agar eksportir mampu mendatangkan komoditas jagung paling lambat pada 20 Desember 2018.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid