Pontianak, Aktual.com – Kepala Perum Bulog Divre Kalbar, Bubun Subroto menyebutkan bahwa pesanan gula pasir tahap pertama sebanyak 250 ton sudah tiba di Pontianak sehingga harga gula diharapkan kembali normal di tengah masyarakat.
“Mengenai gula pasir sebelumnya kami tidak lagi menjual karena memang stoknya sudah kosong sejak Januari 2020 lalu dan baru dalam minggu ini tiba,” ujarnya di Pontianak, Kamis (23/4).
Ia menyebutkan bahwa untuk tahap kedua kata dia akan dipesan lagi 500 ton. Pesanan tahap pertama dan kedua untuk memenuhi kebutuhan saat Ramadhan dan Idul Fitri 2020.
“Untuk tahap kedua sekitar 500 ton gula pasir kami pesan. Jadi total yang kami pesan ada 750 ton gula pasir untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri 2020,” kata dia.
Ia menyebutkan bahwa dengan tersedianya stok gula di gudang saat ini tentunya akan memudahkan pihaknya melayani permintaan gula dari masyarakat.
“Gula yang ada ini akan kami prioritaskan untuk melayani pesanan paket sembako dan toko toko binaan kami seperti RPK Rumah Pangan Kita dan TPK Toko Pangan Kita yang jumlahnya sekitar 100 di wilayah Kota Pontianak serta kami juga melayani antar instansi yang memerlukan,” jelas dia.
Ia menambahkan bahwa tentunya gula yang ada akan mempengaruhi harga gula yg berlaku di pasaran. Saat ini kebutuhan gula se-Kalbar berdasarkan informasi Dinas Perdagangan Kalbar sekitar 3.000 ton per bulan.
Warga Pontianak, Riki menyebutkan bahwa saat ini harga gula yang di toko sembako Rp18.000 -Rp20.000 per kilogram. Harga tersebut turun dari sebelumnya sempat tembus Rp21.000 per kilogram.
“Harga gula tinggi sekali dan tentu menjadi beban masyarakat. Kita berharap segera kondisi ini diselesaikan pemerintah yang memiliki otoritas pengaturan harga. Semoga dalam waktu dekat harga kembali normal atau sesuai harga eceran tertinggi,” kata dia.