Darmin mengharapkan segala polemik terkait impor beras tidak terlalu dirisaukan karena keputusan untuk impor dilakukan akibat pasokan untuk beras khusus di lapangan yang terbatas.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan menjamin bahwa keputusan untuk melakukan impor beras oleh Perum Bulog sebanyak 500.000 ton tidak akan mengganggu para petani karena untuk menghindari kekosongan stok sebelum masa panen raya.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa importasi beras yang direncanakan oleh Kementerian Perdagangan dalam rangka memenuhi stok beras sebelum adanya panen raya mulai pada bulan Maret 2018.
Sebelummnya, Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti, di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (17/1), mengungkapkan beras yang akan diimpor maksimal sebanyak 500 ribu ton tidak melalui pelabuhan-pelabuhan di daerah produsen komoditas pangan tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid