Jakarta, Aktual.co — Perum Bulog Divisi Regional Maluku kembali membeli sedikitnya 2.000 ton beras dari Sulawesi Selatan untuk menambah stok.
“Saat ini sedang dilakukan pembongkaran di Pelabuhan Yos Soedarso, Ambon, dan selanjutnya akan disimpan di gudang Bulog Ambon yang terdapat di Desa Galala, Kecamatan Sirimau, dan Kelurahan Air Salobar, Kecamatan Nusaniwe,” kata Kepala Perum Bulog Divre Maluku Faisal Assagaff di Ambon, Sabtu (1/11).
Bulan depan, katanya, akan dibeli lagi 2.000 ton dari Sulsel guna menjaga kestabilan stok di gudang Ambon, Tual, maupun Ternate (Provinsi Maluku Utara) yang hingga saat ini masih masuk wilayah Bulog Maluku.
Dia mengatakan stok beras saat ini tercatat 6.000 ton, belum termasuk yang sedang diturunkan di Pelabuhan Ambon.
Stok beras itu, katanya, diperkirakan mampu melayani kebutuhan masyarakat setempat hingga tiga bulan ke depan.
“Pokoknya Bulog Maluku selalu menjaga keseimbangan stok karena Maluku selalu mengandalkan beras dari daerah lain,” katanya.
Ia menjelaskan hal yang penting adalah stok yang tersedia harus memenuhi perkiraan kebutuhan selama tiga bulan ke depan.
Kalau terjadi penurunan stok dan hanya mencukupi perkiraan kebutuhan hingga dua bulan saja, katanya, maka sudah harus melakukan pembelian lagi.
“Maluku masuk dalam daerah bencana, karena itu kita harus berjaga-jaga, tidak bisa mengandalkan beras asal Pulau Buru, sebab produksinya masih kecil, apalagi masa panen tahun 2014 Bulog Maluku hanya berhasil membeli 1.100 ton,” ujarnya.
Sebenarnya, pihaknya menargetkan pembelian beras dari Pulau Buru 3.000 ton.

Artikel ini ditulis oleh: