Pekerja membereskan stok beras di Gudang Beras Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (26/1/2018). Ketua MPR Zulkifli Hasan minta pemerintah untuk membatalkan rencana impor beras. Karena pelaksanaan impor yang dilakukan bersamaan dengan panen raya akan merugikan petani. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Bulog Subdivre Cianjur, Jawa Barat, mencatat pada semester I tahun 2018 angka serapan beras dari petani di wilayah tersebut mencapai 80,78 persen, meningkat dibangdingkan tahun lalu.

Kasi Pengadaan Bulog Subdivre Cianjur, Dedi Prayoga mengatakan peningkatan tersebut terkait kepercayaan petani menjual hasil panennya ke Bulog daripada ke tengkulak.

“Data serapan beras smester I, kata dia sebanyak 17.368 ton beras atau 80,78 persen dari yang ditargetkan tahun ini 22 ribu ton,” katanya, Rabu (11/7).

Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras, diangka Rp8.030 per kilogram.

“Tingginya harga ditetapkan pemerintah, membuat petani lebih memilih menjual berasnya ke Bulog dibandinghkan ke tengkulak, sehingga penyerapan beras tahun ini meningkat,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid