Medan, Aktual.com – Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumatera Utara (Sumut) Arif Mandu mengatakan beras saset bisa menjadi alternatif di tengah tingginya harga beras seperti saat ini.
“Pertimbangannya, karena harganya lebih murah,” ujar Arif di Medan, Sabtu (25/11).
Oleh karena itu, dia menilai wajar jika Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memiliki gagasan untuk menggulirkan kembali kebijakan beras saset tersebut.
Beras saset ini sebelumnya pernah diproduksi oleh Perum Bulog pada tahun 2018, beberapa bulan setelah Budi Waseso dilantik sebagai Direktur Utama Perum Bulog.
Beras tersebut dikemas dalam bungkus plastik seberat 200 gram. Pada mulanya, beras tersebut dijual dengan harga Rp2.500 per saset.
Namun, dalam prosesnya beras tersebut tidak lagi diproduksi karena beberapa hal.
“Permintaannya kurang karena keluarga biasanya tidak membeli itu. Tidak cukup porsinya. Kalau 200 gram itu dimasak, hasilnya paling sekitar tiga piring nasi,” kata Arif.
Menurut dia, beras saset tersebut idealnya memang ditujukan untuk mahasiswa yang tinggal kos atau buruh yang hidup sendiri.
Arif menegaskan, jika Perum Bulog memutuskan untuk memproduksi beras saset lagi, Bulog Sumut siap menjualnya di wilayah mereka.
Di Sumut, Sabtu (25/11), harga rata-rata beras premium maupun medium masih di atas harga eceran tertinggi (HET).
Dalam seminggu terakhir, 18-25 November 2023, harga rata-rata beras medium di Sumut Rp13.500 sampai Rp13.610 per kilogram, sementara HET Rp11.500 per kilogram.
Pada periode yang sama, harga rata-rata beras premium di Sumut berada di Rp14.580-Rp14.700 per kilogram, lebih tinggi dari HET Rp14.400 per kilogram.
Untuk menekan harga tersebut, Bulog Sumut sudah melakukan berbagai hal seperti mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan memberikan bantuan pangan.
Sejak Januari 2023 hingga Jumat (24/11), Bulog Sumut sudah menyalurkan 66.711 ton beras SPHP atau 91,39 persen dari target 73 ribu ton.
Untuk bantuan pangan, sampai Jumat (24/11), Perum Bulog sudah menyalurkan sebanyak 26.814 ton beras bantuan kepada 906.328 KPM untuk periode September-November 2023.
Jumlah itu mencapai 98,62 persen dari target bantuan beras secara keseluruhan untuk September-November 2023.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan