Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata, Edwin Hidayat Abdullah (Foto: Dok BUMN)
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata, Edwin Hidayat Abdullah (Foto: Dok BUMN)

Jakarta, Aktual.com — Dalam rangka menunjang optimalisasi program produksi sebanyak 522 ribu ton biofuel hingga tahun 2019, Kementerian Badan Usah Milik Negara (BUMN) berencama akan membentuk BUMN baru yang difungsikan khusus mengoperasikan dan mengelola sektor Energi Baru Terbarukan (EBT).

Penyataan itu disampaikan oleh Deputi Bidang Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata, Kemen BUMN, Edwin Hidayat Abdullah pada saat konfrontasi pers di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, jum’at (26/2).

“Sesuai Peraturan Presiden (PerPres) No 8 tahun 2015, rencananya kita akan membuat Badan Usaha tersendiri untuk EBT, karena kita akan memproduksi biofuel, yang hingga tahun 2019 harus mencapai 522 ribu ton,” tutur Edwin.

Lebih lanjut Edwin menceritakan; awalnya Kementrian BUMN akan memposisikan badan usaha baru tersebut di bawah PT PLN, karena nantinya produk yang dihasilkan seperti, green diesel, bio avtur dan bio ethanol, akan banyak disalurkan ke sektor pembangkit listrik, sebagai alternatif bahan bakar fosil. Akan tetapi kemudian diputuskan untuk membentuk badan usaha tersendiri agar lebih maksimal program EBT dan tidak mengganggu kinerja PLN.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka