Jakarta, Aktual.com – PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk bersama bank-bank BUMN milik negara (Himbara) membentuk sebuah perusahaan prinsipal yang akan memfasilitasi proses switching transaksi di antara bank-bank pelat merah.
“Nantinya perusahaan ini bentuknya perusahaan BUMN. Kepemilikan sahamnya antara Himbara, Telkom, dan pemerintah. Bagi kami, Telkom menyiapkan teknologinya,” ujar Direktur Utama PT Telkom, Alex J Sinaga di sela acara MoU dengan bank Himbara, di Kementerian BUMN, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (9/9). Jakarta, Jumat (9/9).
Menurut Alex, diperkirakan perusahaan yang berperan sebagai national payement gateway ini akan beroperasi pada triwulan IV 2017. “Tapi perusahaannya sendiri di akhir tahun sudah kami bentuk,” tegas dia.
Menurutnya, pembentukan ekosistem National Payment Gateway ini merupakan salah satu inisiatif strategis yang menyokong visi misi pemerintahan Republik Indonesia berdasarkan konsep Jalan Trisakti poin ke-2.
“Serta berdasar sembilan agenda prioritas (Nawacita) poin ke-6 yaitu untuk mendorong BUMN menjadi agen pembangunan,” tandas Alex.
Berdasar data BI, menunjukkan bahwa jumlah transaksi kartu debit naik 153% dari 138 juta transaksi di tahun 2011 menjadi 349 juta transaksi pada tahun 2015. Jumlah ini diperkirakan akan tumbuh 217% menjadi 1,1 milyar transaksi pada 2020.
Adapun, jumlah transaksi kartu kredit pada 2015 mencapai 281 juta transaksi, tumbuh 34% dibandingkan tahun 2011 dan diperkirakan akan meningkat 45% menjadi 407 juta transaksi pada 2020.
Ketua Himbara yang juga Dirut PT BRI, Asmawi Syam menegaskan, dengan terciptanya ekosistem National Payment Gateway (NPG), diharapkan akan tercipta efisiensi di dalam sistem pembayaran nasional.
“Di samping itu, bank-bank Himbara saat ini sedang bekerja sama untuk mewujudkan sinergi infrastruktur ATM dan EDC. Sampai akhir tahun, diharapkan 10,000 ATM dan 10,000 EDC bank-bank Himbara sudah beroperasi,” jelasnya.
Bagi bank-bank Himbara, kata dia, sinergi ini akan lebih efisien dalam pengelolaan ATM dan mencapai Rp6,8 triliun serta memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat.
“Jadi posisi PT Telkom sebagai penyedia teknologi untuk membentuk perusahaan Prinsipal pembayaran nasional, yang nantinya diharapkan memegang peranan utama dalam pembentukan ekosistem dari NPG ini,” jelas dia.
Pada tahap awal, pembentukan entitas perusahaan yang akan menjadi prinsipal dilakukan oleh Telkom melalui penyertaan modal awal yang bersifat sementara hingga terbentuknya Holding BUMN Keuangan.
“Hingga nantinya, Holding BUMN Keuangan yang akan menjadi pemegang saham mayoritas dalam perusahaan Prinsipal,” pungkas Asmawi.(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid