Jakarta, Aktual.com — Perusahaan BUMN gas Korea Selatan telah menandatangani nota kesepahaman dengan BUMD Provinsi Sumatera Selatan untuk bekerjasama dalam pengembangan beberapa proyek gas dengan total nilai investasi sebesar USD1,1 M atau Rp15,2 triliun.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani mengatakan bahwa proyek tersebut memiliki nilai yang strategis, mengingatkan Sumatera Selatan merupakan provinsi lumbung energi nasional, dengan adanya jaringan gas tersebut maka sumber daya gas yang ada di Sumatera Selatan dapat terdistribusikan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.
“BKPM baik melalui kantor perwakilannya yang ada di Seoul dan tim marketing investasi untuk wilayah Korea akan mengawal minat investasi yang cukup serius ini agar segera dapat terealisasi,” katanya dalam keterangan resmi kepada media, Jumat (26/2).
Adapun rencana proyek tersebut akan membangun jaringan gas di Sumaetera Selatan sepanjang 202 kilometer serta jaringan gas 118 kilometer dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Bali.
Berdasarkan keterangan Franky, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang menjadi sumber investasi di Indonesia yang dalam lima tahun terakhir sangat aktif dalam melakukan penetrasi usaha ke Indonesia.
Investasi yang masuk dari Korea Selatan tahun lalu mencapai US$ 1,2 miliar tumbuh sebesar 7,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sejak 2010-2015 nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan mencapai angka USD8 miliar. Dalam periode tersebut sektor yang masuk didominasi oleh sektor industri logam mencapai 45 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan