Sementara itu, Sukasmir (60) warga Dusun Ciraos lainnya mengatakan, bahwa bunga bangkai mungil seperti itu sudah sering mekar di wilayah tersebut sejak 10 tahun lalu. Tanaman itu tumbuh dan mekar di pinggiran sawah atau halaman rumah warga setempat.
“Bunga bangkai itu kalau orang Sunda menyebutnya Suweg. Bunga itu sudah sering mekar di sini, dan di Desa Rimbo Recap ini selain bunga bangkai kecil juga sering tumbuh jenis yang besar dan tinggi,” ujarnya.
Sebelumnya petugas Pelindung Ekosistem Hutan (PEH) Kantor BKSDA Seksi Konservasi Wilayah I Bengkulu-Lampung, Ayu Pratidina menyebutkan bunga kibut mungil (ammorphopallus paeoniifolius) itu masuk dalam keluarga talas-talasan, dan biasanya akan mekar dalam kurun waktu 1-2 tahun sekali.
Tanaman itu dapat tumbuh subur di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, dan hampir semua wilayah bisa tumbuh. Tanaman ini kerap ditebang warga karena dianggap hanya menjadi hama di kebun dan bunga biasa.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara