Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti memeriksa dokumen di ruang tunggu seusai bertemu Presiden Joko Widodo untuk melaporkan mutasi perwira tinggi (pati) Polri di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/9). Kapolri memastikan mutasi sejumlah perwira tinggi Polri termasuk Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Budi Waseso yang akan bertugas di Badan Narkotika Nasional (BNN) menggantikan Komjen Anang Iskandar. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/nz/15

Jakarta, Aktual.com — Aparat kepolisian dikerahkan untuk memburu kelompok jaringan teroris pimpinan Santoso. Gembong teroris yang sejak lama menjadi target polisi ini diduga telah membunuh sejumlah warga sipil di Sulawesi Tengah sejak Minggu (13/9) hingga Selasa (15/9).

“Kami sudah lakukan pengejaran dan operasi,” kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Jakarta, Kamis (16/9).

Badrodin berharap, jajarannya dapat membekuk jaringan Santoso cs tersebut. Meski sampai saat ini kelompok itu masih belum ditangkap. Namun, pengejaran terus dilakukan.

Selain membunuh, kelompok ini juga kerap menebar teror terhadap warga sipil. Untuk mengantisipasi jatuhnya korban, polisi sudah mengamankan warga yang ada di kebun-kebun dan ruas-ruas kali yang diduga dekat persembunyian kelompok Santoso di hutan.

“Kita (Kepolisian) mengimbau warga untuk berhati-hati. Waspada dengan kelompok itu,” imbau Kapolri.

Seperti diberitakan, tiga warga diduga dibunuh kelompok Santoso, sebagai aksi balas dendam pascabaku tembak 16, 17, 18 dan 19 Agustus antara Polri dan teroris.

Peristiwa pertama terjadi di Dusun Baturiti, Desa Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong, Minggu (13/9). Korbannya I Nyoman Astika 70 tahun. Leher korban dipenggal.

Peristiwa kedua terjadi, Senin (14/9) pukul 10.00 WITA di Desa Torue, Parigi Moutong. Hengky 50 tahun, warga setempat tewas dibunuh.

Pada Selasa (15/9) sore ditemukan satu mayat lagi dengan kondisi badan utuh oleh Tim gabungan Polres Parigi Moutong dan Brimob Polda Sulteng.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu